HIV AIDS bisa menyerang siapa saja dan usia berapa saja, anak yang baru lahir pun dapat terkena serangan HIV AIDS. 4 juta jiwa anak yang sudah tercatat oleh kesehatan dunia (WHO) dan 1 juta meninggal dunia. Jika kita logika dari mana bayi yang baru lahir bisa terkena HIV, padahal bayi yang baru lahir belum bisa melakukan kegiatan tanpa pengawasan orang tua. Biasanaya hal ini terjadi secara vertikal, yaitu keturunan dari orang tuanya.
Semua orang tua pastinya menginginkan anaknya dalam kondisi baik-baik saja namun semua bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja. Saat pada masa pertumbuhan dan perkembangan si anak orang tua harus sering memeriksakan anaknya, agar lebih jelas bagai mana kemajuan anak pada masa pertu,mbuhan. Ada beberapa ciri-ciri bayi terkena HIV yang bisa kita gunanakan sebagai acuan yaitu sebagai berikut;
Susahnya berat badan bayi naik
Normalanya bayi akan mengalami perkembangan, semakin bertambah umur bayi semaiin bertabh berat badan si bayi. Perlu di ketahui oleh ibunda bahwa susahnya berat badan naik juga menjadi tanda bahwa anak bisa saja terinveksi virus HIV AIDS.
Gangguan perkembangan
Yang di maksut gangguan adalah kemampuan adak akan lebih lama berkembang ketimbang dwngan teman seusianya. Bayi akan lambat dalam pergerakan motorik, contohnya bayi akan lambah dalam melakuakan gerakan tengkurap, maupun merangkan. Bilan hal ini terjadi segera konsultasi pada dokter. Karna ini salah satu ciri-ciri bayi terkena HIV.
Sariawan terus menerus
Sama dengan orang dewasa anak yang terinfekai HIV pun sering terkena sariawan, beda dengan sariawan biasa yang efrek sampingnya hanya susah makan namun sariawan pada HIV bisa menyerah nyawa.
Kejang
Anak yang terinfeksi virus HIV akan terlihat cirinya. Tetapi bagai mana dengan bayi yang baru lahir. Salah satu ciri-ciri bayi terkena HIV yang mudah untuk kita lihat adalah kejang pada bayi, tetapi tidak semua kejang di jadikan patokan sebagai tanda bahwa bayi terinfeksi HIV. Jika bayi ibumengalami kejang segeralah periksakan kandungan ibu ke dokter.