Mengenal Bahan Kimia yang Bersifat Korosif untuk Pengiriman

Penggunaan bahan kimia dalam aktivitas manusia tidak bisa dihindarkan. Mengapa? Bahan kimia digunakan secara luas baik dalam kehidupan sehari - hari, industri, maupun untuk kepentingan penelitian. Oleh karena itu, ada banyak jenis bahan kimia yang digunakan.

Salah satunya adalah bahan kimia yang memiliki sifat korosif. Bahan kimia ini memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda dengan bahan kimia yang lain. Sementara itu, keberadaan bahan kimia sangat penting bagi masyarakat termasuk bahan kimia korosif.

Banyak orang yang harus mengirimkan bahan kimia dengan sifat korosif ke luar kota maupun luar daerah untuk berbagai keperluan. Pengiriman bahan kimia bersifat korosif tentu membutuhkan penanganan yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum mengirimkan bahan kimia korosif, masyarakat perlu mengetahui apa saja bahan kimia korosif dan jasa pengiriman yang bisa digunakan.

Macam - Macam Bahan Kimia Korosif

Apa yang dimaksud dengan bahan kimia korosif? Secara umum, bahan kimia korosif adalah bahan kimia yang memiliki sifat merusak barang lainnya ketika bereaksi maupun memiliki kontak. Oleh karena itu, bahan kimia korosif perlu dijauhkan dari bahan lain yang mudah terkorosi serta perlu mendapatkan penanganan khusus. Bahan kimia korosif memiliki berbagai macam jenis. Hal ini bergantung dari bentuk atau wujud bahan kimia tersebut.

Secara umum, bahan kimia korosif dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu bahan kimia korosif padat, cair, dan gas. Bahan kimia korosif yang berbentuk cair memiliki karakteristik yaitu tidak dapat terbakar atau inflammable, menimbulkan panas bahkan api ketika bersentuhan dengan bahan lain yang memiliki sifat mudah terbakar.

Bahan kimia korosif cair juga bisa menimbulkan panas dan api ketika mendapatkan kontak langsung dengan uap air dan udara. Beberapa contoh bahan kimia korosif bentuk cair adalah asam organik (asam asetat, asam sitrat, dll), asam anorganik (asam sulfat, asam klorida, asam fosfat, dll), dan pelarut organik (petroleum, karbondisulfifa, dll).

Sementara itu, bahan kimia korosif bentuk padat memiliki karakteristik yaitu menyerap air dalam udara bebas serta memiliki sifat permeator yang tinggi. Jika bahan kimia korosif bersentuhan dengan kulit, maka kelembaban kulit akan turun serta timbul iritasi pada kulit. selain itu, jika bahan kimia korosif padat terhirup, maka akan berbahaya bagi sistem pernapasan karena menimbulkan iritasi.

Beberapa contoh bahan kimia korosif bentuk padat adalah padatan basa (KOH, NaOH, dll), Asam trikloroasetat, senyawa nitrat, dll. Bahan kimia korosif bentuk gas memiliki sifat kelarutan yang sangat tinggi di udara.

Sehingga, jika bahan kimia korosif gas terhirup, maka akan sangat berbahaya bagi sistem pernapasan manusia. Beberapa contoh bahan kimia korosif bentuk gas adalah ammonia, formaldehyde, gas klorin, gas belerang dioksida, dikloro metil eter, dll.

Pengiriman untuk Bahan Kimia Korosif

Bahan kimia korosif merupakan salah satu jenis bahan kimia yang berbahaya dan membutuhkan penangan khusus. Oleh karena itu, bahan kimia korosif yang akan dikirimkan menggunakan jasa pengiriman perlu dikemas dengan seaman mungkin.

Bahan kimia tersebut perlu diletakkan dalam wadah yang aman dan sesuai dengan sifatnya. Sebagai contoh, bahan kimia korosif NaOH perlu diletakkan dalam wadah plastik karena akan bereaksi dengan kaca jika dimasukkan dalam wadah kaca.

Selain itu, bahan kimia korosif yang dikirimkan untuk berbagai ekspedisi seperti ekspedisi Surabaya Balikpapan membutuhkan ekstra pengemasan seperti bubble wrap, kardus, styrofoam, dan kayu. Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan bahan kimia tersebut dan bahan lainnya.