Anak Terlambat Bicara? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Pixabay.com

Setiap orang tua pasti menantikan kata pertama yang terucap dari bibir anak mereka. Namun tak jarang anak mengalami speech delay atau keterlambatan dalam bicara. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran pada orang tua. Untuk itu, orang tua perlu mengenali penyebab anak terlambat bicara dan cara mengatasinya.

 

Penyebab anak terlambat bicara

 

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab anak mengalami speech delay. Faktor yang pertama adalah faktor keturunan. Kemungkinan anak dapat mengalami keterlambatan bicara jika anggota keluarga sebelumnya memiliki riwayat tersebut. Selain itu, ada pula faktor temperamental dimana orang tua tidak dapat mengantisipasi kebutuhan anak dengan baik. Orang tua cenderung tidak mengajarkan anak untuk meminta dan bertanya sehingga anak berpotensi mengalami keterlambatan bicara.

Kelahiran prematur juga dapat menjadi penyebab anak terlambat bicara. Anak yang lahir prematur membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dalam mengenali suara dan kata pertama mereka dibandingkan anak dengan kelahiran normal. Kondisi berat badan bayi lahir yang rendah serta intervensi medis ketika lahir juga dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara. Akan tetapi, kondisi ini umumnya akan membaik seiring waktu sampai mereka mencapai usia dua tahun.

 

Selain kedua hal tersebut, penyebab lain anak mengalami speech delay adalah adanya infeksi kronis pada telinga. Kondisi ini dapat memperburuk pendengaran anak sehingga mereka kesulitan memproses bahasa. Faktor lain yang menjadi penyebab keterlambatan bicara pada anak adalan kelainan pada anak, seperti autisme, cerebral palsy, apraxia, serta down syndrome.

 

Cara mengatasi anak yang mengalami keterlambatan bicara

 

Peran aktif orang tua sangat diperlukan untuk mengatasi masalah keterlambatan bicara pada anak. Orang tua dapat menstimulasi kemampuan komunikasi anak dengan cara mengikuti setiap ucapan anak, mengekspresikan kata-kata melalui gerakan, aktif bertanya, bicara perlahan pada anak, dan sering membuat narasi. Orang tua juga dapat menggunakan berbagai media dalam mengajarkan kemampuan bicara pada anak seperti belajar dengan musik dan berbagai maianan. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan anak mengenali bahasa sehingga dapat merangsang kemampuan bicara mereka.

 

Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan vitamin D ibu dan anak sejak masa kehamilan. Vitamin D berperan penting dalam merangsang kemampuan bahasa pada otak. Konsumsi ikan seperti salmon dan tuna, hati sapi, susu, kuning telur, dan jamur kancing dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin D tersebut. Biasakan pula untuk berjemur pada pagi hari karena sinar matahari pagi adalah sumber vitamin D alami yang paling mudah didapatkan.